Memahami lebih dalam Pengertian Bimbingan Konseling Islam
Manusia adalah makhluk
sosial yang berarti selalu membutuhkan manusia lainnya dalam menjalani
kehidupan sehari hari, termasuk dalam hal menyelesaikan suatu permasalahan yang
sedang dihadapi oleh seseorang yang mungkin untuk dirinya sendiri tidak mampu
untuk menyelesaikannya dan membutuhkan bantuan orang lain. Dan inilah salah satu
alasan mengapa Bimbingan dan Konseling itu sangat diperlukan, namun sebelumnya
kita harus memahami dulu apa sih Bimbingan
dan Konseling itu? Mari kita simak dibawah ini :
·
Pengertian
Bimbingan
Dipandang dari segi
terminologi kita menghadapi dua macam istilah yaitu istilah Bimbingan dan
istilah penyuluhan. Istilah bimbingan terjemahan dari “guidance” dan istilah
penyuluhan atrau konseling terjemahan dari “counseling”.
Dan dalam pengertian
lain kita menemukan bahwa, secara etimologis kata “guidance” berasal dari kata
kerja yaitu “to guide”yang mempunyai arti “menunjukkan”,membimbing, menuntun,
ataupun membantu.sesuai dengan istilahnya maka secara umum bimbingan dapat
diartikan bantuan atau tuntunan tetapi tidak semua tuntunan bimbingan.
Bimbingan adalah suatu
proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus menerus
(kontinu), supaya individu itu dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup megarahkan
dirinya dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntunan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan demikian ia dapat mengecap
kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada
kehidupan masyarakat pada umumnya.
Pengertian ini jika
dialihkan ke dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran maka arti bimbingan di
sekolah adalah proses pemberian bantuan kepada murid, dengan memperhatikan
murid itu sebagai ibdividu dan makhluk social serta memperhatikan adanya
perbedaan-perbedaan individu, agar murid dapat mrembuat tahap maju seoptimal
mungkin dalam proses perkembangannya dan agar ia dapat menolong dirinya
menganalisa dan memecahkan masalah-masalahnya, semuanya ini demi memajukan
kebahagiaan hidup, terutama ditekankan pada kesejahteraan mental.
Bimbingan merupakan
terjemahan dari guidance yang di dalamnya terkandung beberapa makna. Guidance
berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer
(menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan).Ada yang mengemukakan
bahwa guidance mempunyai hubungan dengan guiding: showing a way (menunjukkan
jalan), leading (memimpin), conducting (menuntun), giving instructions
(memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan
giving advice (memberikan nasehat).
·
Sedangkan
Pengertian konseling menurut para ahli yaitu :
United States Office of
Education memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk
memberikan bantuan secara sistematis kepada peserta didik dalam membuat
penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema yang dihadapinya, misalnya
problema kependidikan, jabatan, kesehatan, sosial dan pribadi. Dalam
pelaksanaannya, bimbingan harus mengarahkan kegiatannya agar peserta didik
mengetahui tentang diri pribadinya sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
Menurut
Athur J. Jones bimbingan sebagai suatu pertolongan
yang di berikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat pilihan-pilihan,
penyesuaian diri dan pemecahan problem-problem. Tujuan bimbingan ia membantu
orang tersebut untuk tumbuh dalam hal kemandirian dan kemampuan bertanggung
jawab bagi dirinya sendiri.
Pertama sekali
bimbingan yang dikemukakan dalam year’s book of Education 1955, yang
menyatakan: guidance is a process of helping individual through their own
effort to discover and develop their potentialities both for personal happiness
and social use sosial usefulness.
Bimbingan merupakan
satu proses berkelanjutan (continuous process ) hal ini mengandung arti bahwa
kegiatan bimbingan bukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
kebetulan, insidentil, sengaja, berencana, kontiniu, terarah kepada tujuan.
Setiap kegiatan bimbingan merupakan kegiatan yang berkelanjutan, artinya
senantiasa diikuti secara terus menerus sampai sejauh mana individu telah
mencapai tujuan dan penyesuaian dirinya.
Prayitno,
dkk.
mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dapat
diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa) secara
berkelanjutan dan sistimatis, agar siswa dapat memahami diri dan lingkungannya,
dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan dapat
mengembangkan diri secara optimal untuk kesejahteraan diri dan masyarakat,
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
Dalam Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa
“Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka
menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”.
Bu
Hallen mendefenisikan bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan
kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi
yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan
teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian
sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi
lingkungannya.
Bimbingan adalah suatu
bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekumpulan-sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi
kesuliatan-kesuliatan dalam hidupnya, agr individu atau sekumpulan individu itu
dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
Menurut
crow & crow, guidance dapt diartikan sebagai
“bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita, yang memiliki
pribadi yang baik dan pendidikan yng memadai, kepada seorang individu dari
setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri,
mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihannya sendiri dan memikul
bebannya sendiri.
Djumhur
dan Moh. Surya berpendapat bahwa bimbingan adalah
suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada
individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan
untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima
dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction)
dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan
potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan,
baik keluarga, sekolah dan masyarakat.
Stoop
dan walquist mendefinisikan guidance is continous
procees of helping the individual develop to the maximum of his capacity in the
direction most beneficial to him self and to society. Atu bimbingan adalah
proses yang terus menerus dalam membntu perkembangan individu untuk mencapai
kemampuannya secara maksimum dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya
baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.
Peters
dan Shertzer (Sofyan S. Willis, 2004) mendefiniskan
bimbingan sebagai : the process of helping the individual to understand himself
and his world so that he can utilize his potentialities.
Jones
et.al. (Sofyan S. Willis, 2004) mengemukakan :
“guidance is the help given by one person to another in making choice and
adjusment and in solving problem.
Beberapa karakteristik
yang terkandung dalam pengertian konseling menurut Shertzer dan stone dalam bukunya fundamental of counseling yaitu:
a. Konseling ialah berhubungan usaha untuk
mempengaruhi perubahan sebahagian besar tingkah laku klien secara sukarela
(klien ingin untuk mengubah dan mendapatkan bantuan dari konselor ).
b. Maksud dari konseling ialah menyajikan
kondisi yang dapat memperlancar dan mempermudah perubahan sukarela itu.
c. Klien mempunyai batas gerak sesuai dengan
tujuan konseling yang secara khusus ditetapkan bersama oleh konselor dan klien.
d. Kondisi yang memperlancar tingkah laku itu
diselenggarakan melalui wawancara.
e. Suasana mendengar terjadi pada konseling.
f. Konselor memahami klien.
g. Konseling diselenggarakan dalam suasana
pribadi dan di rahasiakan.
Suatu anlisa terhadap pengertian bimbingan dilihat
sebagi berikut:
1. Ada suatu proses pemberian bantuan. Bantuan
itu dari pembimbing.
2. Yang dikenai bantuan itu adalah murid
3. Lingkungan pergaulan sekolah itu
mempunyai tuntutan-tuntutan tertentu terhadap murid
4. Tuntutan itu dilakukan terhadap murid
dalan perkembangannya menuju kedewasaan
5. anak normal dihadrap dapat mengembangkan
dirinya seoptimal mungkin.
Dari definisi para ahli
dapat kita simpulkan bahwa bimbingan konseling adalah merupakan upaya untuk
memberikan bantuan kepada individu atau peserta didik. Bantuan dimaksud adalah
bantuan yang bersifat psikologis, dan (tercapainya penyesuaian diri,
perkembangan optimal, dan kemandirian merupakan tujuan yang ingin dicapai dari
pelaksanaan bimbingan.
·
Pengertian
Konseling
Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “ to counsel” yang secara etimologis berasal dari “ to give advice ”atau memberi saran atau nasehat.
Penyuluhan merupakan
terjemahan dari counseling, yaitu bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan
maupun sebagai teknik. Layanan penyuluhan merupakan jantung hati dari usaha
layanan bimbingan secara keseluruhan ( counseling is the heart pf guidance
program) dan Ruth Strang menyatakan guidance is broader counseling is a most
important toll of guidance .Jadi, penyuluhan merupakan inti dan alat yang
paling penting dalam bimbingan.
·
Konseling
Menurut Para Ahli
Menurut Jones pengertian dari konseling itu adalah “counseling is talking over a problem with some one. Usually but not always, one of the two has fact or experiences or abilities not possessed to the same degree by other. The proses of counseling involves a clearing up of the problem discussion.
Roger
mengemukakan
sebagai berikut :
Counseling is a series
of direct contact with the individual which aim to offer him assistance in the
changing his attitude and behavior. ”konseling adalah serangkaian hubungan
langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap
dan tingkah lakunya”
Pepinsky
dalam bukunya yang berjudul counseling : theory and process menyatakan
counseling is a procees a involving an interaction between a counselor and a
client in a private seeting with the purpose of helping this client change is
behavior so that he may optain a satis factory resolution of his need.
“Konseling adalah sebuah profesi oleh orang yang
berada dalam tekanan atau kebiongungan, yang berhasrat berdiskusi dan
memecahkan semua itu dalam sebuah hubungan yang lebih terkontrol dan lebih
pribadi dibandingkan dengan pertamanan, dan mungkinlebih simpatik / tidak memberikan
cap tertentu di bandingkan dengan hubungan pertolongan dalam praktik medis tradisional
atau seting psikiatrik”
Menurut Cavanaugh, konseling merupakan “a
relationship between a trained helper and a person seeking help in which both
the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people
learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.”
“Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan
seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan
situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan
dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh
(growth-producing ways)”
Konseling adalah
hubungan timbal balik diantara dua orang individu, dimana seorang berusaha
membantu yang lain untuk mencapai dan mewujudkan pemahaman tentang dirinya
dalam kaitannya dengan masalah atau kesulitan yang dihadapinya pada saat ini
dan waktu yang akan datang.
Counseling lebih
identik dengan psycoterapy, yaitu usaha untuk menolong dan menggarap individu
yang mengalami kesukaran dan gangguan psikis yang serius.
Menurut Depkes RI
Konseling adalah proses komunikasi antara seseorang (konselor) dengan orang
lain.
James
F., Dewa Ketut Sukardi, dan Adam menjelaskan bahwa
“counseling adalah suatu pertalian timbal balik antar dua orang individu dimana
seorang konselor membantu yang lain, supaya ia lebih baik memahami dirinya
dalam hubungannya dengan masalah-masalah hidup yang di hadapinya pada waktu itu
dan pada waktu yang akan datang.
Jones
et.al. mengemukakan: “guidance is the help given by one
person to another in making choice and adjusment and in solving problem.
Menurut Saifudin, Abdul Bari dkk Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif
dan lengkap,dilakukan secara sistematik dengan paduan ketrampilan komunikasi
interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik bertujuan
untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang
dihadapi dan menentukan jalan keluar/ upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
Rochman
Natawidjaja mengemukakan sebagai berikut
“penyuluhan merupakan saat jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari
bimbingan. Penyuluhan dapat diartikan sebagai hubungan timabal balik antara dua
orang individu, dimana seorang (penyuluh) membantu yang lain ( klien) untuk
mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan
masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
Prayitno
mengemukakan penyuluhan adalah pertemuan empat mata antar klien dan penyuluh
yang berisi usa yang laras, unik manusiawi, yang dilakukan dalam suasana
keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku.
Mortenson
dan schmuler dalam bukunya guidance in to day school
menyatakan “counseling may, therefore, be defined an person to person is helped
by another to increase is unsterding and ability to meet his problem.
Wren
mengemukakan “counseling is a personal and dynamics relation ship between two
people who approach a mutually define problem with mutual consideration for
each other to end that the younger or les mature or more troubled of the two is
aided to a self determined resolution of his problem.
Setelah memahami pengertian Bimbingan dan Konseling diatas
yang juga dikemukakan dalam berbagai versi oleh para ahli, tentunya kita telah
mendapat gambaran tentang apa itu Bimbingan dan Konseling, tetapi tidak cukup
sampai disitu karna pembahasan kita adalah Bimbingan Konseling yang berbasis
Islami, seperti apa ketika Bimbingan Konseling ini dilakukan dan didasarkan
pada ajaran Agama Islam? Simak di bawah ini ya!
·
Pengertian
Bimbingan Konseling Islami
Pengertian bimbingan
konseling berdasarkan SK Mendikbud no.025/D/1995, disebutkan sebagai “pelayanan
bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung, berdasarkan pada norma-norma yang berlaku”.
Dalam, bahasa arab kata
konseling disebut al-Irsyad atau Al-Itisyarah kata bimbingan disebut At-Taujih sehingga disebut at-taujih wal irsyad atau at-taujih wal istisyarah. Secara
etimologi kata al-irsyad berarti al-huda, yang artinya adalah petunjuk
sedangkan al istisyarah berarti talaba minh al-masyurah/an-nashihah yang
berarti meminta nasihat atau konsultasi.
Konseling islami adalah
layanan bantuan pada klien untuk mengenal memahami keadaan dirinya atau
hakikatnya atau memahami kembali dirinya dengan kata lain mengingatkan klien
kembali akan fitrahnya.
Bimbingan Konseling
Islami adalah Proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup
selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Proses di sini merupakan
proses pemberian bantuan artinya tidak menentukan atau mengaharuskan melainkan
sekedar membantu, agar mampu hidup:
- Selaras dengan
petunjuk Allah
- Selaras dengan
ketentuan Allah
- Selaras dengan
ketentuan dan petunjuk Allah
Bimbingan dan konseling
(BK) adalah proses pemberian bantuan secara sistematis dan intensif yang
dilakukan oleh dosen yang bertugas khusus itu kepada mahasiswa dalam rangka
pengembangan pribadi, sosial, dan ketrampilan belajar (learning skill) demi
karir masa depannya, yang dilakukan oleh tim yang bertugas khusus untuk itu.
Pengertian Bimbingan
dan Konseling Sosial Islam adalah proses bantuan kepada individu agar kembali
ke kehidupan masyarakat yang selaras dengan ketentuan dan petunjukNYA sehingga
mencapai kebahagiaan dunia akhirat / kembali kefitrah seperti orang yang
berbuka puasa.
Konseling islam adalah
layanan konselor kepada klien untuk menumbuh kembangkan kemampuannya dalam
menyelesakan masalahdan memahami menyelesaikan masalah dan mengantisipsi masa
depan memilih alternatif tindakan terbaik demi kebahagiaan dunia dan akhirat
dibawah naungan dan ridha Allah SWT dengan meningakatkan kesadarannya bahwa
Allh adalah konselor yang Maha Agung sekaligus melakukan self konseling.
·
Dalil
Dalil Al-Qur’an dan Hadits Yang Berkaitan Dengan Bimbingan Konseling
Bebicara tentang agama
terhadap kehidupan manusia memang cukup menarik, khususnya Agama Islam. Hal ini
tidak terlepas dari tugas para Nabi yang membimbing dan mengarahkan manusia
kearah kebaikan yang hakiki dan juga para Nabi sebagai figure konselor yang
sangat mumpuni dalam memecahkan permasalahan (problem solving) yang berkaitan
dengan jiwa manusia, agar manusia keluar dari tipu daya syaiton. Seperti
tertuang dalam ayat berikut ini :
“Demi
masa. Sungguh manusia dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan melakukan
amal kebaikan, saling menasehati supaya mengikuti kebenaran dan saling
menasehati supaya mengamalkan kesabaran”. (Al-Ashr
:1-3)
Dengan kata lain
manusia diharapkan saling memberi bimbingan sesuai dengan kemampuan dan
kapasitas manusia itu sendiri, sekaligus memberi konseling agar tetap sabar dan
tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya.
“Berkata
orang-orang tiada beriman:”Mengapa tiada diturunkan kepadanya (Muhammad sebuah
mukjizat dari Tuhannya?”Jawablah :”Allah membiarkan sesat siapa yang Ia
kehendaki, dan membimbing orang yang bertobat kepada-Nya.” (Ar-Ra’d :27)
Dari ayat-ayat tersebut
dapat dipahami bahwa ada jiwa yang menjadi fasik dan adapula jiwa yang menjadi
takwa, tergantung kepada manusia yang memilikinya. Ayat ini menunjukan agar
manusia selalu mendidik diri sendiri maupun orang lain, dengan kata lain
membimbing kearah mana seseorang itu akan menjadi, baik atau buruk. Proses
pendidikan dan pengajaran agama tersebut dapat dikatakan sebagai “bimbingan”
dalam bahasa psikologi. Nabi Muhammad SAW, menyuruh manusia muslim untuk
menyebarkan atau menyampaikan ajaran Agama Islam yang diketahuinya, walaupun
satu ayat saja yang dipahaminya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nasihat
agama itu ibarat bimbingan (guidance) dalam pandangan psikologi.
Dalam hal ini Islam
memberi perhatian pada proses bimbingan,. Allah menunjukan adanya bimbingan,
nasihat atau petunjuk bagi manusia yang beriman dalam melakukan perbuatan
terpuji, seperti yang tertuang pada ayat-ayat berikut :
“Sesungguhnya
penulis telah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya, kemudian
penulis kembalikan dia ketempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal soleh, maka bagi mereka pahala yang tidak
putus-putusnya” (At-Tiin :4-5)
“Dan
ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan-keturunan anak-anak Adam dari
tulang sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman) : “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab : Betul (Engkau Tuhan
penulis, penulis menjadi saksi). Penulis lakukan yang demikian itu agar dihari
kiamat kamu tidak mengatakan :”Sesungguhnya penulis (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”. (Al-A’Raf :172)
“Dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung”. (Ali Imran:104)
“Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalann-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (An Nahl:125)
Ada beberapa ayat yang lebih khusus menerangkan tugas
seseorang dalam pembinaan Agama bagi keluarganya.
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
(At Tahrim:6)
“Dan
berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat” (As-Syu’ara:214)
Sedangkan pada beberapa Hadits yang berkaitan dengan
arah perkembangan anak diantaranya :
“Tiap-tiap
anak itu dilahirkan dalam keadaan suci. Maka kedua orang tuanya yang
menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi” (HR Baihaqi)
“Seseorang
supaya mendidik budi pekerti yang baik atas anaknya. Hal itu lebih baik
daripada bersedekah satu sha” (HR At
Turmudzi)
“Muliakanlah
anak-anakmu dan perbaikilah budi pekertinya” (HR Ibnu Majah)
Selanjutnya yang
berkaitan dengan perkembangan konseling, khusus konseling sekolah adalah adanya
kebutuhan nyata dan kebutuhan potensial para siswa pada beberapa jenjang
pendidikan, yaitu meliputi beberapa tipe konseling berikut ini :
Konseling krisis, dalam menghadapi saat-saat krisis
yang dapat terjadi misalnya akibat kegagalan sekolah, kegagalan pergaulan atau
pacaran, dan penyalahgunaan zat adiktif.
Konseling fasilitatif, dalam menghadapi kesulitan
dan kemungkinan kesulitan pemahaman diri dan lingkungan untuk arah diri dan
pengambilan keputusan dalam karir, akademik, dan pergaulan social.
Konseling preventif, dalam mencegah sedapat mungkin
kesulitan yang dapat dihadapi dalam pergaulan atau sexual, pilihan karir, dan
sebagainya.
Konseling developmental, dalam menopang kelancaran
perkembangan individual siswa seperti pengembangan kemandirian, percaya diri,
citra diri, perkembangan karir dan perkembangan akademik.
Dengan demikian,
kebutuhan akan hubungan bantuan (helping relationship), terutama konseling,
pada dasarnya timbul dari diri dan luar individu yang melahirkan seperangkat
pertanyaan mengenai apakah yang harus diperbuat individu.Dalam konsep Islam,
pengembangan diri merupakan sikap dan perilaku yang sangat disitimewakan.
Manusia yang mampu mengoptimalkan potensi dirinya, sehingga menjadi pakar dalam
disiplin ilmu pengetahuan dijadikan kedudukan yang mulia disisi Allah SWT.
“…niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (QS Al-Mujadalah 58:11)
·
Pendekatan
Islami Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling
Pendekatan Islami dapat
dikaitkan dengan aspek-aspek psikologis dalam pelaksanaan bimbingan konseling
yang meliputi pribadi, sikap, kecerdasan, perasaan, dan seterusnya yang
berkaitan dengan klien dan konselor. Bagi pribadi muslim yang berpijak pada
pondasi tauhid pastilah seorang pekerja keras, namun nilai bekerja baginya
adalah untuk melaksanakan tugas suci yang telah Allah berikan dan percayakan
kepadanya, ini baginya adalah ibadah. Sehingga pada pelaksanaan bimbingan
konseling, pribadi muslim tersebut memiliki ketangguhan pribadi tentunya dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.
Selalu memiliki Prinsip Landasan dan Prinsip Dasar yaitu hanya beriman kepada
Allah SWT.
2.
Memiliki Prinsip Kepercayaan, yaitu beriman kepada Malaikat.
3.
Memiliki Prinsip Kepemimpinan, yaitu beriman kepada Nabi dan Rasulnya.
4.
Selalu memiliki Prinsip Pembelajaran, yaitu berprinsip kepada Al-Qur’an Al-Karim.
5.
Memiliki Prinsip Masa Depan, yaitu beriman kepada “Hari Kemudian”
6.
Memiliki Prinsip Keteraturan, yaitu beriman kepada “Ketentuan Allah”
Jika konselor memiliki
prinsip tersebut (Rukun Iman) maka pelaksanaan bimbingan dan konseling tentu
akan mengarahkan counselee kearah kebenaran, selanjutnya dalam pelaksanaannya
pembimbing dan konselor perlu memiliki tiga langkah untuk menuju pada
kesuksesan bimbingan dan konseling. Pertama, memiliki mission statement yang
jelas yaitu “Dua Kalimat Syahadat”, kedua memiliki sebuah metode pembangunan
karakter sekaligus simbol kehidupan yaitu “Shalat lima waktu”, dan ketiga,
memiliki kemampuan pengendalian diri yang dilatih dan disimbolkan dengan
“puasa”. Prinsip dan langkah tersebut penting bagi pembimbing dan konselor
muslim, karena akan menghasilkan kecerdasan emosi dan spiritual (ESQ) yang sangat
tinggi (Akhlakul Karimah). Dengan mengamalkan hal tersebut akan memberi
keyakinan dan kepercayaan bagi counselee yang melakukan bimbingan dan
konseling.
“Dan
hendaklah ada diantara kamu suatu umat yang menyeru berbuat kebaikan, dan
menyuruh orang melakukan yang benar, serta melarang yang mungkar. Merekalah
orang yang mencapai kejayaan.” (Ali
Imran : 104)
Pada ayat tersebut
memberi kejelasan bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling akan mengarahkan
seseorang pada kesuksesan dan kebijakan, dan bagi konselor sendiri akan
mendapat nilai tersendiri dari Allah SWT. Para pembimbing dan konselor perlu
mengetahui pandangan filsafat Ketuhanan (Theologie), manusia disebut “homo
divians” yaitu mahluk yang berke-Tuhan-an, berarti manusia dalam sepanjang
sejarahnya senantiasa memiliki kepercayaan terhadap Tuhan atau hal-hal gaib
yang menggetarkan hatinya atau hal-hal gaib yang mempunyai daya tarik kepadanya
(mysterium trimendum atau mysterium fascinans). Hal demikian oleh agama-agama
besar di dunia dipertegas bahwa manusia adalah mahluk yang disebut mahluk
beragama (homo religious), oleh karena itu memiliki naluri agama (instink
religious), sesuai dengan firman Allah SWT :“Maka
hadapkanlah wajahmu kepada agama Allah (tetaplah atas) fitrah (naluri) Allah
yang telah menciptakan manusia menurut naluri itu, tidak ada perubahan pada
naluri dari Allah itu. Itulah agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahuinya.” (Ar-Rum : 30)
Pada diri counselee
juga ada benih-benih agama, sehingga untuk mengatasi masalah dapat dikaitkan
dengan agama, dengan demikian pembimbing dan konselor dapat mengarahkan
individu (counselee) kearah agamanya, dalam hal ini Agama Islam.
Dengan berkembangnya
ilmu jiwa (psikologi), diketahui bahwa manusia memerlukan bantuan untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapinya dan muncullah berbagai bentuk pelayanan
kejiwaaan, dari yang paling ringan (bimbingan), yang sedang (konseling) dan
yang paling berat (terapi), sehingga berkembanglah psikologi yang memiliki
cabang-cabang terapan, diantaranya bimbingan, konseling dan terapi.
Selanjutnya ditemukan
bahwa agama, terutama Agama Islam mempunyai fungsi-fungsi pelayanan bimbingan,
konseling dan terapi dimana filosopinya didasarkan atas ayat-ayat Alquran dan
Sunnah Rosul. Proses pelaksanaan bimbingan, konseling dan psikoterapi dalam
Islam, tentunya membawa kepada peningkatan iman, ibadah dan jalan hidup yang di
ridai Allah SWT.
Comments