Kilatan 15 Februari Pertanda Matahari Mulai Menggeliat
Kilatan
matahari yang
terjadi pada
15 Februari
lalu termasuk
dalam
klasifikasi
sinar x atau
kategori
besar. Hal ini
merupakan
pertanda atau momentum bahwa matahari
telah mulai menggeliat.
"Adanya ledakan kelas x ini menandai
matahari yang sepertinya tenang-tenang
saja mulai menggeliat. Matahari mulai
merayap naik menuju aktivitas puncaknya,"
kata Kepala Bidang Matahari Lapan Bachtiar
saat berbincang dengan detikcom, Kamis
(18/2/2010).
Meski tergolong kelas besar, namun kilatan
matahari tersebut belum bisa disebut
dahsyat. Hingga kini, belum ada laporan
mengenai dampak kilatan tersebut.
Menurut Bachtiar, beberapa tahun terakhir
ini, aktivitas matahari cukup
membingungkan. Pada akhir tahun 2010
saja, para peneliti tidak menemukan titik-
titik (bintik) di matahari. "Kalau tidak ada
titik-titik (bintik) itu, berarti kan aktivitasnya
tidak ada," katanya.
Karena minimnya aktivitas itu, maka prediksi
puncak aktivitas matahari pada 2012
menjadi mentah. Para ahli kemudian
memprediksi, puncak aktivitas matahari
akan terjadi pada 2014.
"Dengan adanya ledakan x kemarin, artinya
matahari mulai menunjukkan aktivitasnya
dan dari penelitian Lapan, kemungkinan
puncaknya akan terjadi pada pertengahan
2014," kata Bachtiar.
Bachtiar mengatakan, semakin mendekati
puncak, kilatan atau ledakan matahari akan
semakin sering terjadi. Namun bukan berarti
ledakan-ledakan itu dahsyat dan
membahayakan. "Puncak terakhir terjadi
pada 2001, tapi justru ledakan terbesar
terjadi pada 2003. Justru saat aktivitas
matahari mulai turun," kata Bachtiar.
Sebelumnya peneliti geologi Inggris (BGS)
mengumumkan peringatan badai
geomagnetik setelah kilatan matahari terjadi
pada Selasa 15 Februari pukul 09.00 WIB
lalu. Menurut Badan Luar Angkasa AS,
aktivitas kilatan api matahari itu terjadi
karena adanya peningkatan bintik matahari
1158.
matahari yang
terjadi pada
15 Februari
lalu termasuk
dalam
klasifikasi
sinar x atau
kategori
besar. Hal ini
merupakan
pertanda atau momentum bahwa matahari
telah mulai menggeliat.
"Adanya ledakan kelas x ini menandai
matahari yang sepertinya tenang-tenang
saja mulai menggeliat. Matahari mulai
merayap naik menuju aktivitas puncaknya,"
kata Kepala Bidang Matahari Lapan Bachtiar
saat berbincang dengan detikcom, Kamis
(18/2/2010).
Meski tergolong kelas besar, namun kilatan
matahari tersebut belum bisa disebut
dahsyat. Hingga kini, belum ada laporan
mengenai dampak kilatan tersebut.
Menurut Bachtiar, beberapa tahun terakhir
ini, aktivitas matahari cukup
membingungkan. Pada akhir tahun 2010
saja, para peneliti tidak menemukan titik-
titik (bintik) di matahari. "Kalau tidak ada
titik-titik (bintik) itu, berarti kan aktivitasnya
tidak ada," katanya.
Karena minimnya aktivitas itu, maka prediksi
puncak aktivitas matahari pada 2012
menjadi mentah. Para ahli kemudian
memprediksi, puncak aktivitas matahari
akan terjadi pada 2014.
"Dengan adanya ledakan x kemarin, artinya
matahari mulai menunjukkan aktivitasnya
dan dari penelitian Lapan, kemungkinan
puncaknya akan terjadi pada pertengahan
2014," kata Bachtiar.
Bachtiar mengatakan, semakin mendekati
puncak, kilatan atau ledakan matahari akan
semakin sering terjadi. Namun bukan berarti
ledakan-ledakan itu dahsyat dan
membahayakan. "Puncak terakhir terjadi
pada 2001, tapi justru ledakan terbesar
terjadi pada 2003. Justru saat aktivitas
matahari mulai turun," kata Bachtiar.
Sebelumnya peneliti geologi Inggris (BGS)
mengumumkan peringatan badai
geomagnetik setelah kilatan matahari terjadi
pada Selasa 15 Februari pukul 09.00 WIB
lalu. Menurut Badan Luar Angkasa AS,
aktivitas kilatan api matahari itu terjadi
karena adanya peningkatan bintik matahari
1158.
Comments